Jumat, 25 Februari 2011

Taman Hutan Raya Murhum Sulawesi Tenggara

Taman Hutan Raya Murhum memiliki beraneka keunikan, mulai dari jenis flora dan fauna, hingga keindahan alamnya. Aneka jenis flora yang terdapat di dalam taman, di antaranya tumbuh-tumbuhan kecil, seperti aneka jenis semak, perdu, dan aneka pohon mulai dari batang yang berdiameter di bawah 10 cm sampai yang lebih besar. Jenis pohon tersebut, seperti kayu besi (metrosideros petiolata), eha (castanopsis buruana), bolo-bolo (adenandra celebica), bolo-bolo putih (thea lanceolata), kayu puta (baringtonia racemosa), parinari sp., pandan tikar (pandanus aurantiacus), parinari sp, dan berbagai jenis palem (nengelfa sp., pinanga caesia, dan ucuala sp.). Di samping pohon-pohon tersebut, tumbuh juga beraneka jenis rotan (daemonorops sp.), seperti rotan batang (calamus zolfingeri), dan rotan lambing (calamus ornatus var. celebicus).

Di samping aneka flora, Taman Hutan Raya Murhum memiliki aneka satwa (fauna), di antaranya adalah anoa, rusa, kuskus, musang sulawesi, rangkong, kesturi sulawesi, elang laut (haliastus leucogaster), dan beraneka jenis kupu-kupu.

Di dalam hutan, terdapat air terjun yang bisa digunakan untuk tempat mandi dan tidak jauh dari air terjun tersebut terdapat sebuah situs sejarah peninggalan Jepang berupa benteng pertahanan (bunker) yang di atasnya dilengkapi senjata meriam. Perpaduan aneka flora, fauna, dan panorama alam nan eksotis ditambah keberadaan situs sejarah tersebut membuat Taman Hutan Raya Murhum menjadi daya tarik yang sayang untuk dilewatkan.
Luas taman hutan raya ini sekitar 8.146 ha dan berada pada ketinggian 25-500 m dari permukaan laut (dpl). Sementara itu, topografinya landai, berbukit, hingga bergunung dengan kondisi lereng dengan kemiringan 15 sampai 40 %. Sedangkan jenis tanah yang terdapat di sekitar hutan berupa Podzolik yang berwarna merah kuning.

Taman Hutan Raya Murhum memiliki beraneka keunikan, mulai dari jenis flora dan fauna, hingga keindahan alamnya. Aneka jenis flora yang terdapat di dalam taman, di antaranya tumbuh-tumbuhan kecil, seperti aneka jenis semak, perdu, dan aneka pohon mulai dari batang yang berdiameter di bawah 10 cm sampai yang lebih besar. Di samping pohon-pohon tersebut, tumbuh juga beraneka jenis rotan (daemonorops sp.).

Di samping aneka flora, Taman Hutan Raya Murhum memiliki aneka satwa (fauna), di antaranya adalah anoa, rusa, kuskus, musang sulawesi, rangkong, kesturi sulawesi, elang laut, dan beraneka jenis kupu-kupu.

Di dalam hutan, terdapat air terjun yang bisa digunakan untuk tempat mandi dan tidak jauh dari air terjun tersebut terdapat sebuah situs sejarah peninggalan Jepang berupa benteng pertahanan (bunker) yang di atasnya dilengkapi senjata meriam.
Kunjungi Wisata Lainnya

Read more »

Pulau Liwutongkidi

Pulau Liwutongkidi merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Pulau ini merupakan salah satu tujuan wisata sehingga mudah dijangkau dari Pelabuhan Bau-Bau, dengan menggunakan speed boat perjalanan laut sekitar 15 menit.

Pulau Liwutongkidi oleh pemerintah daerah Kabupaten Buton dimasukkan sebagai salah satu kawasan pengembangan terpadu BASILIKA (Batauga, Siompu, Liwutongkidi, dan Kadatua). Tujuannya adalah untuk mengembangkan objek wisata bahari (bawah laut) di kabupaten yang kaya dengan aneka wisata baharinya itu. Diharapkan dengan adanya kawasan BASILIKA, gairah para wistawan untuk berkunjung ke Kabupaten Buton meningkat. Walaupun pulau ini tidak begitu besar bila dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di Kepulaun Buton, pulau ini mampu memberikan nuansa yang unik melalui keindahan pantai dan pesona bawah lautnya.

Garis pantai di sepanjang pulau ini dipenuhi hamparan pasir putih yang menakjubkan dan nuansanya menjadi lebih indah ketika berpadu dengan deburan ombak laut yang menyisir pasir tersebut. Di samping itu, kekayaan alam bawah laut yang ada di pulau ini juga menarik untuk dikunjungi. Keanekaragaman terumbu karang dan biota bawah laut berpadu secara teratur dalam simponi keindahan panorama alam bawah laut.
Wisata di Indonesia

Read more »

Kamis, 24 Februari 2011

Pantai Tanjung Bira

Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.

Pantai bira yang sudah terkenal hingga mancanegara, kini sudah ditata secara apik menjadi kawasan wisata yang patutu di andalkan. Berbagai sarana sudah tersedia, seperti perhotelan, restoran, serta sarana telekomunikasi, pantai bira berlokasi sekitar 41 km kearah timur dari kota bulukumba. dengan pelabuhan penyeberangan fery yang menghubungkan daratan Sulawesi Selatan dengan pulau selayar.

Tanjung Bira merupakan pantai pasir putih  yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan. Pantai ini termasuk pantai yang  bersih, tertata rapi, dan air lautnya jernih. Keindahan dan kenyamanan pantai ini terkenal hingga ke mancanegara. Turis-turis asing dari berbagai negara banyak yang berkunjung ke tempat ini untuk berlibur.

Pantai Tanjung Bira sangat indah dan  memukau dengan pasir putihnya yang lembut seperti tepung terigu. Di lokasi,  para pengunjung dapat berenang, berjemur, diving dan snorkling. Para pengunjung juga dapat menyaksikan  matahari terbit dan terbenam di satu posisi yang sama, serta dapat menikmati  keindahan dua pulau yang ada di depan pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau  Kambing.

Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari,  Kabupaten Bulukumba.

Tanjung Bira terletak sekitar 40 km dari  Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar  ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 35.000,-. Selanjutnya,  dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil  pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 8.000,- sampai – Rp.  10.000,-. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 –  3,5 jam.

Jika pengunjung berangkat dari Bandara  Hasanuddin, langsung menuju ke terminal Malengkeri (Kota Makassar) dengan  menggunakan taksi yang tarifnya sekitar Rp. 40.000,-. Di terminal ini kemudian naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira.

Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan  umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana  tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000,-.

Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 600.000,-  per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 30.000,-. Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai,  disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut  yang masih lengket di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp. 65.000,-. Di kawasan pantai  juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.



Read more »

 
informasi tempat wisata di sulawesi indonesia