Minggu, 30 Januari 2011

Sungai Tamborasi

Objek Wisata Sungai Tamborasi merupakan sungai terpendek di dunia dengan panjang sekitar +20 meter dan lebar +15 meter,Sungai Tamborasi ini terletak +90 km dari kota Kolaka ke arah utara, tepatnya di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo. Untuk menuju Sungai Tamborasi pengunjung bisa menempuh jalan darat ataupun jalan laut +1-2 jam. Sepanjang jalan menuju Sungai Tamborasi, pengunjung juga bisa menikmati keindahan gunung yang mengandung batu marmer. Hulu sungai dimana tempat mata air keluar, mengalir langsung dan berhubungan dengan laut yang berpasir putih membuat Sungai Tamborasi kian mempesona dan sayang untuk dilewatkan keindahannya. Pesona lain dari sungai ini adalah keunikan jenis airnya, dimana Sungai Tamborasi mempunyai Dua macam sumber air, yakni air air dingin yang keluar dari mata airnya langsung, sedangkan air laut yang berbatasan langsung terasa hangat, sehingga pengunjung mempunyai dua pilihan untuk mandi, dengan air hangat atau air dingin.
Wisata Indonesia Surga Dunia.

Read more »

Pemandian Potanga

 Pemandian Potanga berada di sebelah barat Kota Gorontalo, tepatnya di Kelurahan Pilolodaa Kecamatan Kota Barat.Jarak tempuh yang pendek dari pusat kota ini menjadikan objek wisata pemandian potanga tidak dilengkapi dengan fasilitas penginapan. Waktu tempuh hanya sekitar 20 menit dari pusat kota . Wisata Alam yang mengandalkan pemandian yang bersih dan sejuk dengan menggunakan mata air alami pegunungan yang mengalir dari celah-celah bebatuan disekitar pemandian, merupakan aset wisata pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo pada umumnya.

Nama pemandian Potanga yang mempunyai makna simpang dan menjadi nama perkampungan di lokasi tersebut, Wisata potanga dibangun sejak Jaman penjajahan belanda. Ada 2 jalur alternatif menuju lokasi wisata,yang pertama dari Bandara Jalaluddin dan yang kedua dari Pusat Kota Gorontalo. Jarak tempuh yang pendek yakni akses dari Kota Gorontalo, karena hanya berjarak sekitar 5 km dari pusat kota melalui Jalan Raja Eyato dan Jalan Usman Isa. Bagi pengunjung yang ingin menuju ke lokasi wisata langsung dari Bandara Jalaluddin, dengan menggunakan taksi melalui Jalan Raya Batudaa – Bongomeme dan akan melewati lokasi – lokasi wisata lainnya (Taluhu Barakati, Benteng Otanaha, Dermaga Iluta, dan Makam Keramat Ju Panggola). Tepat di simpang empat kelurahan pilolodaa (potanga), akan terlihat gapura menuju ke lokasi wisata. Dari gapura masih berjarak lebih kurang 500m ke lokasi wisata dengan jalan yang sedikit menanjak, karena wisata alam pemandian potanga tepat berada di kaki bukit.
Tempat Wisata di Indonesia.
Read more »

Wisata Pantai Sowang Kahakitang

Salah satu objek wisata pantai yang memiliki terumbu karang yang sangat indah, yakni Pantai Sowang Kahakitang.  Kahakitang bukan sekadar nama, tapi mempunyai makna yang penting. Makna dari pantai itu adalah pernah dijadikan sebagai tempat untuk menyambung cerita sejarah mengenai hubungan kerajaan Siau dan kerajaan di gugusan Sangihe besar, termasuk Kendahe, Manganitu, Tabukan, Tahuna dan lain-lain.
Nama pantai ini diambil dari kata pedarakitang yang artinya jembatan.

Warga setempat mengatakan pantai ini pernah sebagai tempat persinggahan perahu-perahu kerajaan orang-orang dahulu yang diterpa badai.Pantai Sowang Kahakitang adalah pantai yang sangat eksotis, selain ombaknya yang begitu besar dan tinggi, terumbu karangnya juga masih terlihat indah dan masih perawan.
Dengan ombaknya tinggi memungkinkan para wisatawan untuk melakukan kegiatan selancar.

Selain kegiatan berselancar, pengunjung juga dapat melakukan berbagai kegiatan yakni, berenang, menyelam dan sekedar bersantai dibibir pantai sambil menikmati alam pemandangan pantai. Untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, warga setempat bekerja sebagai nelayan dan bertani.
Lihat Tempat Wisata Lainnya.
Read more »

Jumat, 21 Januari 2011

Air Luncur Sulewana

Air Luncur Sulewana, terletak kurang lebih sekitar 12 km dari Danau Poso kabupaten Poso. Poso adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang sangat dikenal oleh masyarakat diluar Sulteng, baik karena potensi alam / wisatanya, maupun karena kejadian / pasca kerusuhan Poso. Poso dapat di tempuh dengan perjalanan darat dari Palu selama 5 jam.
Dengan adanya berbagai tujuan wisata yang eksotis di lokasi tersebut, seperti Danau Poso, Cagar Alam Tanjung Api, Goa Pamona, Air Luncur Sulewana, perkebunan teh hijau, dan lain-lain, membuat kabupaten ini terkenal dikalangan masyarakat lokal dan mancanegara.

Namun untuk wisata budaya yang sangat dikenal dari daerah Poso adalah tarian Dero merupakan sebuah tarian yang melibatkan banyak orang dengan membentuk lingkaran, dengan gerakan-gerakan dinamis yang disesuaikan dengan musik yang mengirinya. Tarian ini digelar disaat ada pada acara adat, pesta, maupun ceremonial lainnya.[wlmn]
Read more »

Kamis, 20 Januari 2011

Pemandian Alam Citta



Pemandian Alam Citta merupakan tujuan wisata bagi Anda, yang terletak di Desa Citta Kecamatan Citta. Tempat wisata ini memiliki jarak sekitar 35 km sebelah Timur dari kota Watansoppeng dan sekitar 15 km dari Cangadi, Ibukota Kecamatan. Warga setempat mengelola tempat wisata ini menjadi tempat wisata alternatif bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Pemandian itu terdapat berupa kolam dengan airnya yang bersih sehingga menarik banyak para wisatawan untuk menikmati airnya tersebut. Untuk masuk kedalam pemandian itu, pengunjung harus membayar biaya tanda masuk.[wlmn]
Lokasi Wisata di Indonesia
Read more »

Kamis, 13 Januari 2011

Paotere, Pelabuhan Warisan Kerajaan Gowa

Wisata sejarah memang menarik. Jika Anda suka, tak ada salahnya mendatangi salah satu wisata sejarah di Makassar. Pelabuhan Rakyat (Pelra) Poetere tempat yang tepat.

Terletak di bagian Utara Kota Makassar, berjarak sekitar tiga kilometer dari Pantai Losari. Pelabuhan yang merupakan salah satu pelabuhan rakyat warisan tempo doeloe ini, menyimpan bukti sejarah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo sejak abad ke-14, sewaktu memberangkatkan sekitar 200 armada Perahu Phinisi ke Malaka untuk membantu Raja Malaka mengusir penjajah Belanda.

Kini, Pelabuhan Paotere masih dipakai sebagai pelabuhan perahu-perahu rakyat seperti Phinisi, Lambo, kapal-kapal motor nelayan dan pedagang antar pulau. Selain itu, Paotere juga menjadi pusat niaga nelayan, dengan adanya fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dibangun pemerintah setempat.

Dini hari, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Paotere dan nelayan yang menjajakan hasil tangkapannya, menjadi pemandangan yang unik. Sementara di ruas-ruas jalan menuju TPI, tampak pula pedagang kaki lima yang menjajakan barangnya mulai dari souvenir, pakaian hingga kebutuhan rumah tangga, bahkan ada juga di antaranya yang menjual pakaian dan sepatu bekas impor. Kegiatan itu berlangsung hingga sekitar pukul 10.00 Wita dan kawasan Paotere terlihat ramai kembali pada sore hari sekitar pukul 15.00 Wita hingga menjelang senja.

Di Kawasan Paotere, selain dapat menyaksikan sunset juga dapat menikmati aneka sajian ikan bakar dan seafood, yang dilengkapi dengan cobe-cobe (sambal) khas Makassar. Sajian itu mudah ditemukan di sepanjang Jalan kawasan Paotere.

Ikan baronang, cepak, sunu (kerapu) dan ikan bolu (bandeng) merupakan maskot menu yang selalu disajikan baik di warung-warung tenda maupun rumah-rumah makan yang berkelas khususnya di Paotere, dan Makassar pada umumnya.

Untuk ole-ole alias buah tangan, ikan asin dari berbagai jenis ikan, seperti ikan teri, ikan sunu, ikan kakap merah (pindang), dan sebagainya dapat dibeli toko-toko yang berjejer disepanjang jalan Pelra Paotere.

Sementara bagi yang hobi memancing ikan, dapat memanfaatkan dermaga TPI yang menjorok ke laut sebagai tempat memancing. Anak-anak nelayan yang selalu berseliweran di tempat itu, selalu siap persewaan kail beserta umpannya, dengan harga yang sangat murah yakni Rp 2.000 hingga Rp 3.500 per jam.

Pelra Paotere yang sarat dengan nilai sejarah, dalam waktu dekat, bakal menjadi pelabuhan kontainer, menyusul pelabuhan kontainer Soekarno-Hatta yang sudah ada. Kendati demikian, pihak pemerintah berjanji tidak akan menghilangkan ciri khas Paotere, sehingga tetap dapat menjadi kawasan wisata.

Ide mengembangkan Pelra Paotere menjadi pelabuhan kontainer itu, berangkat dari tingginya arus frekuensi lalulintas kontainer yang masuk ke Makassar. Sehingga pihak Pelindo II harus membidik kawasan baru sebagai pelabuhan kontainer.

Namun dari hasil peninjauan itu, pengembangan pelabuhan kontainer di Paotere kemungkinan dilakukan melalui reklamasi pantai. Pertimbangannya, di pesisir pantai Paotere, terdapat kawasan yang terus mengalami pendangkalan.

Pendangkalan tersebut sangat jelas terlihat dari udara. Berkah dari pendangkalan itu, sudah tampak berupa embrio pulau.  Terlepas dari rencana pengembangan Paotere ke depan menjadi pelabuhan kontainer, pengembangan pelra ini diharapkan tidak mengganggu aktivitas dan kekhasan di daerah tersebut sebagai pelabuhan tradisional. Maklum, sejak dulu, Paotere sudah dikenal sebagai kawasan wisata pantai yang tidak kalah menariknya dengan Pantai Losari.
Klik disini untuk tempat wisata lain di Indonesia
(okezone)



Read more »

Selasa, 11 Januari 2011

Eksotisnya Pulau Togean - Sulawesi Tengah

Obyek Wisata Pulau Togean -  Sulawesi Tengah yang indah dan eksotis terutama alam bawah lautnya yang memiliki berbagai karang tropis dalam ukuran besar serta berbagai spesies ikan hias dan kepiting kenari.
Kepulauan Togean letaknya di Kabupaten Tojo Unauna Sulawesi Tengah. Perjalanan menuju Togean dapat ditempuh dua jam jalan darat dari Kabupaten Poso ke Ampana – Tojo Unauna yang dilanjutkan naik perahu motor.

Dikawasan Pulau Togean ini terdapat Gunung Merapi yaitu Gunung Colo yang pernah meletus pada awal tahun delapan puluhan.
Kegiatan Memancing, berlayar, berenang dan menyelam dapat dilakukan dikawasan ini. Sederetan pulau-pulau kecil dan besar yang berhutan lebat yang dihuni oleh babi hutan dan Pesisir pantai  dihuni suku Bajou yang membuat rumah diatas laut .
Pulau-pulau kecil di Togean juga memiliki pantai berpasir putih untuk berjemur dan pada senja hari menikmati matahari terbenam.

Keindahan pulau-pulau karang menambah kecantikan alam Togean , Kepulauan yang terletak di tengah Teluk Tomini ini ditumbuhi kawasan hutan yang belum terjamah dan menjadi tempat perlindungan bagi hewan-hewan yang ada di dalamnya.
Obyek keindahan terletak pada di pantai dan laut dengan berbagai kombinasi bentuk karang berpadu dengan birunya air laut yang jernih.
Kepulauan Togean merupakan satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki tiga lingkungan karang yang berbeda yaitu karang atol, karang barier dan karang pantai yang semuanya menjadi habitat dari flora dan fauna laut.
Karang atol ini berbentuk pulau karang yang ditengah-tengahnya terdapat danau yang dalam.
Karang barier merupakan deretan karang yang berjejer mengelilingi pulau menyerupai benteng atau dinding di laut yang melindungi pulau dari terjangan ombak laut. Karang ini di kedalaman 200 mtr dan muncul diatas permukaan laut sampai dengan beberapa meter.
Pulau Batudaka merupakan pulau terbesar dan yang paling mudah dicapai di kepulauan Togean. Di Pulau Batu Daka ini selain desa Bomba sebagai desa pemukiman terdapat desa Wakai tempat/ pelabuhan pemberangkatan ke Pulau Kadidiri yang merupakan obyek wisata di kepulauan Togean.
Di desa Bomba sangat baik untuk berenang dan snorkeling dan mengunjungi goa kelelawar yang tidak terlalu jauh dari desa Bomba.

Beberapa kilometer ke arah pedalaman terdapat air terjun.
Pulau Kadidiri merupakan pulau paling populer , pantai yang sangat indah dengan lokasi snorkeling dan menyelam sempurna. tersedia banyak penginapan murah dan di sebelah barat pantai terdapat deretan batu karang terjal yang menjadi habitat kepiting karang.
Kawasan pemukiman utama di Pulau Togean adalah Desa Katupat ,di sekitar pulau terdapat kawasan pantai yang lebih indah dan sangat bagus untuk trekking.
Kembali ke wisata lainnya.

Read more »

Senin, 10 Januari 2011

Danau Tempe di Sulawesi Selatan

Danau Tempe adalah salah satu obyek wisata di Sulawesi  Selatan yang banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Danau yang luasnya 13.000 hektar ini, jika dilihat dari ketinggian tampak  bagaikan sebuah baskom raksasa. Danau ini menjadi sumber penghidupan, mencari  ikan, tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten Wajo, tapi juga sebagian masyarakat Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Di sepanjang tepi danau, tampak perkampungan  nelayan bernuansa Bugis berjejer menghadap ke arah danau.
Danau Tempe merupakan penghasil ikan air tawar  terbesar di dunia, karena dasar danau ini menyimpan banyak sumber makanan ikan.  Selain itu, danau ini juga memiliki spesies ikan tawar yang tidak dapat ditemui  di tempat lain. Hal ini diperkirakan karena letak danau ini berada tepat di  atas lempengan Benua Australia  dan Asia.

Di tengah-tengah Danau Tempe, tampak ratusan rumah terapung milik nelayan yang berjejer dengan dihiasi bendera yang  berwarna-warni. Dari atas rumah terapung itu, wisatawan dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama, serta menyaksikan beragam satwa burung, bunga-bungaan, dan rumput air yang terapung di atas permukaan air. Di malam hari, para pengunjung  dapat menyaksikan indahnya rembulan yang menerangi Danau Tempe sambil memancing  ikan.

Danau Tempe terletak di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
Danau ini terletak 7 km dari Kota Sengkang, ibukota  Kabupaten Wajo. Untuk mencapai tempat ini, dari Kota Sengkang ke Sungai Walennae dapat ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan mobil pete-pete (mikrolet). Dari Sungai Walennae menuju ke Danau Tempe ditempuh selama 30 menit  dengan menggunakan perahu motor atau katinting, dengan biaya sekitar Rp.  50.000,- hingga Rp. 75.000,- per-orang.
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan  indahnya rembulan di malam hari sambil memancing ikan, bisa menginap di rumah terapung yang ada di tengah-tengah danau bersama nelayan setempat.
Klik disini untuk info wisata asyik lainnya.



Read more »

Minggu, 09 Januari 2011

Melirik Gunung Nona di Bumi Enrekang


Gunung Buttu Kabobong
INGIN melihat dan merasakan panorama goa, gunung, sungai, dan air terjun? Semua ada di bumi Enrekang.

Kabupaten yang terletak antara kilometer 196 dan kilometer 281 di utara kota Makassar ini, menjadi salah satu alternatif daerah yang harus dikunjungi jika ke Sulawesi Selatan.

Salah satu gunung yang terkenal di daerah ini adalah Gunung Buttu Kabobong. Gunung ini terkenal karena bentuknya yang unik, menyerupai kelamin manusia. Gunung yang kerap pula disebut Gunung Nona ini bisa disaksikan dari pinggir jalan raya, saat menuju kota Enrekang.
Di daerah ini juga terdapat Gunung Bambapuang yang memiliki ketinggian 1.157 meter di atas permukaan laut. Jika beruntung, anda bisa menyaksikan panorama sunrise dan sunset yang memukau dari lereng gunung ini. Saat itu, bola matahari yang berwarna kemerahan tampak begitu jelas. Di lereng gunung ini pula, terdapat sejumlah bunker milik tentara Jepang.

Menurut mitos dan legenda yang diyakini masyarakat setempat, Gunung Bambapuang adalah tempat dimana pemerintahan dan peradaban manusia di Sulawesi Selatan, bermula. Tempat itu persisnya berada di Lura Bambapuang, salah satu kawasan yang dialiri Sungai Saddang -- sungai terpanjang di Pulau Sulawesi.

Orang-orang Bugis menghormati tempat tersebut dan menyebutnya tana rigalla tana riabbusungi (negeri suci yang dihormati). Bahkan hingga kini, masyarakat Toraja yang merupakan tetangga dari daerah ini, selalu menyerahkan sekerat daging bagi leluhurnya di Bambapuang setiap kali mereka menggelar pesta.

Dulu, daerah penghasil buah salak ini dinamakan 'negeri seribu gua'. Sedikitnya ada 20 buah gua di daerah ini yang memang menawarkan pemandangan eksotis. Salah satu gua yang terkenal dengan stalaktit dan stalakmitnya adalah Gua Bubau, yang terletak di Asaan Baraka. Selain itu, ada pula Gua Pusallo yang berlokasi di Limbuang Maiwa, serta Gua Tappa di Maiwa. Gua-gua tersebut sangat menarik untuk ditelusuri oleh para petualang.

Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja di sebelah utara, Kabupaten Luwu di bagian timur, Kabupaten Sidrap di sebelah selatan, dan Kabupaten Pinrang di sebelah barat. Enrekang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian antara 70 sampai 3.000 meter di atas permukaan laut. Salah satu gunung yang terkenal adalah Gunung Latimojong yang memiliki ketinggian 3.239 meter di atas permukaan laut, dan merupakan gunung tertinggi di Sulawesi Selatan.

Enrekang juga memiliki beberapa sungai besar seperti Sungai Tabang, Sungai Mata Allo, Sungai Mamasa, dan Sungai Saddang. Sungai Saddang yang melewati pusat kota Enrekang dan mengalir menuju Selat Makassar merupakan salah satu ajang rafting yang mulai diminati. Derasnya arus sungai serta medan yang berat menjadi tantangan tersendiri bagai para pencinta olahraga air untuk menaklukkan Sungai Saddang.

Hal lain yang layak dinikmati dari bumi Enrekang adalah air terjun dan kolam renang alami. Air terjun Lewaja yang berada sekitar empat kilometer ke arah selatan kota Enrekang merupakan tempat relaksasi yang sangat alami. Air terjun ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Enrekang maupun mereka yang datang dari luar Enrekang. Lewaja juga dikenal sebagai tempat suci yang dipakai untuk ritual mandi bersama masyarakat Enrekang sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Enrekang juga menjanjikan kepuasan bagi para penyuka flora, utamanya anggrek. Beragam jenis anggrek tumbuh dan terpelihara dengan baik di sini. Sebut saja misalnya, anggrek bulan, anggrek kalajengking, bahkan jenis anggrek langka seperti anggrek hitam pun masih bisa ditemui. Sementara binatang yang dilindungi seperti monyet dan kerbau kerdil hidup bebas di kaki-kaki perbukitan.
Tradisi Maccera Manurung

Budaya Enrekang bervariasi dan kaya akan percakapan serta kata-kata santun. Ia terletak di antara kelompok etnik Sulawesi Selatan yakni Toraja, Luwu, Bugis, dan Mandar. Masyarakat di daerah berhawa sejuk ini juga mengenal tradisi Maccera Manurung. Upacara adat ini hanya dilakukan delapan tahun sekali selama empat hari berturut-turut. Tak heran, jika perhelatan ini akan digelar, banyak warga Enrekang di perantauan menyempatkan diri pulang kampung untuk menyaksikan upacara ini.
(uky)
 
Info wisata menarik lainnya
Read more »

Minggu, 02 Januari 2011

Air Terjun Wera Donggala

 Air terjun Wera terletak di ketinggian 100 mtr berada di Desa Balumpewa  Kabupaten Donggala , ± 1 Km dari jalan raya poros Palu-Donggala. Anda akan merasakan kesejukan yang begitu nikmat saat pertama kali menyentuh air di Air terjun ini. Airnya yang dingin terasa menghilangkan keletihan anda sewaktu menuju lokasi ini.
Aroma pepohonan yang menghijau terasa adem dan nikmat dipandang. Belum lagi kicauan burung yang terkadang terdengar menambah eksotis air terjun di wilayah timur Indonesia ini.
Daya tarik Air terjun Wera  antara lain Mandi/berenang di Sungai Wera ,Mendaki gunung kearah puncak bukit menuju air terjun yang dikelilingi dengan pemandangan yang indah, Camping (Berkemah) di daerah datar pada bagian Utara dan di puncak bukit .Flora dan fauna terutama Ayam Hutan, serta kehidupan masyarakat sekitarnya.
Untuk mencapai Air Terjun Wera cukup menghabiskan tenaga karena banyak belereng dan lokasi cukup terjal dengan kemiringan antara 60% s.d. 90 %. Ketika menyusuri jalanan akan terlihat disisi kanan bukit-bukit pepohonan dan sisi kiri yang terjal terdapat sungai wera.
Lokasi yang ditempuh cukup sulit dengan kontur tanah sangat licin dan berbatuan. Jadi harus berhati-hati.
Klik disini untuk info wisata asik lainnya.
Read more »

 
informasi tempat wisata di sulawesi indonesia